Rabu, 16 Februari 2011

Hebat! Rumput Laut dari Sulawesi Utara Bisa Jadi BBM Ramah Lingkungan


REPUBLIKA.CO.ID, MANADO-- Bank Mandiri akan membidik kredit rumput laut di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyusul permintaan Korea terhadap produk tersebut untuk dijadikan bahan bakar minyak (BBM) alternatif, terus meningkat.

"Korea Selatan mulai mengembangkan rumput laut menjadi bahan bakar minyak (BBM) alternatif, karena ternyata lebih hemat dibandingkan minyak yang ada sekarang, karena itu bank akan mendorong ekspansi kredit untuk komoditas ini," kata Area Manager Bank Mandiri Manado, Purnomo C Akoso, di Manado, Rabu.

Purnomo mengatakan, berdasarkan informasi pelaku usaha yang sudah pernah mengekspor rumput laut, BBM rumput laut lebih irit lima kali lipat dibandingkan BBM diolah dari minyak mentah. "Bila digunakan pada kendaraan bermotor BBM rumput laut satu liter setara dengan lima liter BBM yang ada sekarang, karena itu Korea mulai mengembangkannya," kata Purnomo.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Hanny Wajong adanya permintaan dijadikan BBM alternatif berarti memperlebar peluang pasar. "Selama ini rumput laut diolah menjadi produk komestik dan pangan, adanya negara yang mulai mengolah menjadi BBM alternatif, merupakan potensi baru yang perlu ditangkap pelaku usaha," kata Hanny.

Peluang pasar rumput laut Sulut hingga saat ini, kata Hanny datang dari beberapa negara diantaranyam, Perancis, Cina, Jepang, Korea dan banyak negara lainnya. "Potensi pasar rumput laut di pasar internsional sangat terbuka lebar, hanya masalahnya produksi rumput laut petani belum mampu memenuhi kebutuhan pasar," kata Hanny.

Daerah sentra produksi rumput laut Sulut terutama di Pulau Nain, Kabupaten Minahasa Utara (Sulut) dan beberapa kawasan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar