Selasa, 15 Februari 2011

Buah Busuk Menghasilkan Listrik, Bagaimana Caranya?

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Limbah buah busuk dan buah rusak yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan buah di Pasar Induk Gamping Sleman, saat ini telah berhasil menyumbang energi listrik sebanyak 800 watt/hari.

Energi yang digunakan untuk penerangan di sekitar pasar tersebut dihasilkan dari biogas limbah buah busuk tersebut. Pengolahan limbah di Pasar tersebut dilakukan oleh Waste Refinery Center (WRC) Universitas Gadjah Mada (UGM) atas biaya dari Swedish International Development Cooperation Agency (SIDA/NUTEK) sebesar Rp 1,6 Miliar.

Koordinator WCR UGM, Siti Syamsiah, mengatakan potensi buah rusak atau buah busuk yang bisa diolah menjadi biogas di pasar induk Sleman tersebut mencapai 4 ton/hari. Jumlah tersebut mampu menghasilkan energi sebanyak 548 kilowatt/hari.

Teknologi yang dikembangkan untuk pengolahan sampah buah menjadi biogas di Pasar Gamping tersebut mengadopsi tehnologi yang digunakan di Kota Boras, Swedia.

Bagaimana caranya dari buah busuk menjadi listrik? Ada beberapa tahapan. Pertama, buah busuk yang dikumpulkan pedagang daari hasil penyortiran buah dimasukan ke mesin penghancur buah (crusher). Kedua, buah yang sudah hancur tersebut diperas cairannya dengan mesin pemeras (dewatering).

Ketiga, cairan buah dimasukkan dalam reaktor biodigester untuk difermentasi menjadi biogas dan keempat, padatan sisa buah akan dikomposkan untuk digunakan sebagai pupuk sedangkan kelima, biogas yang terbentuk dibersihkan dari H2S dan kemudian disalurkan menjadi bahan bakar generator listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar