Sabtu, 24 Maret 2012

Manfaat Puasa dalam Pengobatan Kanker

Ghiboo.com - Manfaat puasa bagi kesehatan memang sudah tak diragukan. Penelitian terbaru menunjukkan menahan lapar dan haus ternyata juga membantu memerangi kanker dan meningkatkan efektivitas pengobatan. Peneliti dari University of Southern California menemukan puasa memperlambat pertumbuhan dan penyebaran tumor, serta menyembuhkan beberapa jenis kanker bila dikombinasikan dengan kemoterapi. Dalam percobaan menggunakan tikus, para peneliti menemukan, sel tumor memiliki respons yang berbeda terhadap stress pada orang yang berpuasa dibandingkan sel normal. Sel-sel itu terus tumbuh dan membagi, pada akhirnya menghancurkan diri mereka sendiri. "Sel-sel ini, pada kenyataanya melakukan bunuh diri. Sel-sel tumor ini berusaha mengompensasikan kekurangan asupan yang hilang dalam darah setelah berpuasa," papar Profesor Valter Longo selaku pimpinan dalam peneliti dari University of Southern California, dilansir melalui Dailymail, Jumat (10/2). Temuan yang dipublikasikan dalam journal Science Translational Medicine, Longo dan timnya mengamati dampak positif puasa terhadap kanker payudara, saluran kemih dan ovarium pada tikus. Bahkan, melakukan puasa tanpa kemoterapi terbukti memperlambat pertumbuhan kanker payudara, kanker kulit melanoma, kanker glioma otak dan neuroblastoma atau kanker yang terbentuk di jaringan saraf. Namun, peneliti menyarankan, agar menggabungkan puasa dengan kemoterapi agar penobatan kanker lebih efektif dan sangat tidak disarankan bagi semua pasien, terutama mereka pasien yang sudah kehilangan banyak berat badan akibat kanker atau penyakit lainnya, seperti diabetes.

Selasa, 21 Februari 2012

Tubuh Langsing Berkat Air Putih

Ghiboo.com - Mengubah kebiasaan mengonsumsi minuman soda atau minuman manis lainnya dengan air putih ternyata mampu menurunkan 1,8 hingga 2,2 kg berat badan dalam waktu enam bulan. Temuan yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition ini menambah deretan panjang manfaat air putih. Penelitian sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa air putih membantu menurunkan risiko kanker kandung kemih. Penelitian dilakukan terhadap 318 orang obesitas dan dibagi menjadi tiga grup. Grup pertama mengganti minuman berkalori dengan air putih, grup kedua mengonsumsi soft drink dan grup ketiga menjadi grup pengontrol. Enam bulan kemudian, ketiga anggota kelompok tersebut mengalami sedikit penurunan berat badan dan ukuran pinggang. Namun, kelompok yang berubah mengonsumsi air putih cenderung dua kali lebih mungkin untuk kehilangan lima persen atau lebih dari berat badan mereka dibandingkan dengan mereka yang tidak mengubah kebiasaan mengonsumsi soft drink. "Mengubah minuman nonkalori merupakan cara yang mudah dan sederhana untuk menurunkan berat badan atau menjaga agar berat badan tidak naik," ungkap Deborah Tate, profesor nutrisi dan perilaku sehat di Gilling School of Global Public Health di University of North Carolina, seperti dilansir melalui Dailymail, Senin (20/2). Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa orang yang selalu mengkonsumsi air putih mempunyai kadar glukosa rendah saat berpuasa dan kadar hidrasi yang lebih baik dibandingkan grup pengontrol. Tate menambahkan presentase penurunan berat badan dan rendahnya kadar gula penting karena keduanya diasosiasikan dengan peningkatan faktor risiko obesitas yang berhubungan dengan penyakit kronis. "Jika dilakukan dalam skala besar, hal ini bisa menurunkan masalah kesehatan publik terkait obesitas secara signifikan," tambahnya.