Senin, 01 November 2010

Alkohol Lebih Bahaya Ketimbang Kokain?

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Alkohol dianggap sebagai "narkoba" paling berbahaya, mengungguli heroin dan kokain di urutan kedua dan ketiga. Sebuah studi terotorisasi di Inggris juga meminta agar sistem klasifikasi narkoba diatur ulang dan kampanye anti-alkohol digencarkan.

Penelitian ini dipimpin David Nutt, mantan penasihat pemerintah dalam hal obat-obatan terlarang. Bersama Independent Scientific Committee on Drugs, ia memulai penelitian tentang klasifikasi baru obat-obatan berbahaya dan terlarang. Melihat akibat buruk yang ditimbulkan, tim ini merekomendasikan agar alkohol masuk dalam katagori "A", bersama heroin dan kokain.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet ini, merekomendasikan pada pemerintah untuk meninjau ulang klasifikasi narkoba.

Nutt dipecat tahun lalu oleh Menteri Dalam Negeri pada waktu itu, Alan Johnson, untuk menantang penolakan menteri untuk mengambil nasihat dari Dewan Penasehat pada Penyalahgunaan Narkoba, yang diketuainya. Komite ini menyarankan agar ganja tetap menjadi narkoba kelas "C" dan ekstasi diturunkan dari kelas "A", dengan alasan bahwa ini kurang berbahaya dibandingkan obat lain. Nutt mengklaim bukti ilmiah dibatalkan karena alasan politik.

Nutt pernah menjadi pemberitaan tahun 2007, saat penelitian yang dilakukan menarik gelombang protes. Ia menyebut, alkohol dan rokok yang dijual bebas di Inggris saat itu lebih berbahaya ketimbang ganja.

Dalam pengkatagorian terbaru, ia menyebut sembilan bahan yang harus diwaspadai, karena merugikan individu "mulai dari risiko kematian hingga menurunnya fungsi mental dan kehilangan pertemanan". Ia memberi skor 100 untuk yang paling berbahaya dan 0 untuk yang aman.

Dri semuanya, alkohol menduduki peringkat tertinggi, yaitu 72 , diikuti heroin 55 dan kokain 54. Bahan lainnya adalah crystal meth (33), tembakau (26), amphetamine (23), ganja (20), GHB (18), benzodiazepines (15), ketamine (15), methadone (13), butane (10), qat (9), ekstasi (9), anabolic steroids (9), LSD (7), buprenorphine (6), and magic mushrooms (5). Nutt menyatakan pada Guardian bahwa klasifikasi narkoba harus diubah secara radikal.

Don Shenker, pimpinan LSM Alcohol Concern, menyatakan pemerintah harus memertimbangkan hasil studi. Penyalahgunaan alkohol telah diperburuk dalam beberapa tahun terakhir oleh kebijakan harga yang murah serta tanpa regulasi. "Pemerintah sekarang harus segera memastikan alkohol dibuat kurang terjangkau dan berinvestasi dalam layanan pencegahan dan pengobatan untuk menangani meningkatnya ketergantungan alkohol yang telah terjadi," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar