Minggu, 06 Juni 2010

Aktivasi Otak Tengah

Mewarnai dan bermain kartu dengan mata tertutup. Bersepeda dengan mata tertutup. Main sepatu roda dengan mata tertutup. Ya, semuanya dilakukan dengan mata tertutup. Ini bukan sulap dan bukan supranatural. Semua itu dilakukan anak-anak Genius Mind Consultancy (GMC) di Depok, Jawa Barat, baru-baru ini, setelah melalui masa aktivasi otak tengah secara ilmiah.

Aktivasi otak tengah adalah membuka jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri. Ini membuat mereka cepat berpikir, meningkatkan konsentrasi belajar, serta lebih kreatif. "Di sekolah nilainya 90 semua, sebelumnya nilainya 60, 70," kata Arti, salah satu peserta aktivasi otak tengah.

Jepang sudah 40 tahun menjadi pelopor aktivasi otak tengah. Sementara di Indonesia baru berkembang enam bulan terakhir. Cukup dua hari hari saja anak-anak ini menjalani kursus, selanjutnya mereka akan mengalami perubahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar