Sabtu, 08 Mei 2010

Evaluasi Menyeluruh Terhadap Kualitas Pendidikan

Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) SMP yang jatuh pada hari ini ternyata jauh dari yang diharapkan. Pada tahun ini tingkat kelulusan di DKI Jakarta menurun drastis hingga mencapai 28 persen, yakni diperkirakan sebanyak 39.179 tidak lulus UN. Padahal tahun 2009 angka kelulusan mencapai 99,805 persen dan hanya 0,195 persen atau sekitar 259 siswa yang tidak lulus.

Wakil ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana meminta pemprov untuk segera mengevaluasi kualitas pendidikan di Jakarta. Pasalnya dalam APBD telah dianggarkan 22 persen untuk pendidikan dan pemberian Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) kepada para guru. “Dalam evaluasi tersebut, diharapkan dapat menentukan langkah yang tepat untuk mengatasi rendahnya kualitas pendidikan di DKI Jakarta, sehingga pada tahun-tahun mendatang tidak ada lagi kabar bahwa ribuan siswa tidak lulus UN” ujarnya.

Triwisaksana pun mengungkapkan keprihatinannya terhadap hasil UN baik tingkat SMA maupun SMP di Jakarta dan menghimbau kepada seluruh pihak yang terkait, baik dari Pemprov, Dinas Pendidikan maupun orang tua siswa, untuk tetap memperhatikan kondisi psikologis para siswa untuk tetap bersemangat dalam mengikuti ujian susulan mendatang. “Perlu adanya upaya persuasive dan pendekatan emosional kepada anak-anak kita, hal ini untuk membangun kembali motivasi mereka, baru setelah itu mereka (siswa- red) dapat melakukan bimbingan belajar sebelum menghadapi ujian susulan”, imbuh Triwisaksana yang juga ketua Badan Legislasi Daerah ini.

Seperti yang diberitakan di media massa, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan akan melakukan analisis terkait komponen-komponen apa saja yang menjadi penentu dari hasil proses belajar yang diaktualisasikan dalam UN. “Analisis harus tajam dan harus selesai sebelum UN ulangan. Masih ada 10 hari lagi untuk mempersiapkan siswa yang belum lulus,” pungkasnya. (rilis)

sumber : dakwatuna.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar